PANGERAN COKROKUSUMO (R. ABDURRASID)
Disalin oleh : WIRYO WIDIANTO
R. Abdurrasid alias Pangeran Cokrokusumo adalah putera Sultan Cokroadiningrat II atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sultan Bangkalan II. Dia adalah anak yang ke-7 (tujuh) dari 13 (tiga belas) bersaudara yang lahir dari Ibu: R.A. Knoko. Bila dihitung dari keseluruhan putra Sultan Cokroadiningrat II, Abdurrasid tercatat sebagai anak ke-25 (dua puluh lima) dari 46 (empat puluh enam) orang anak.
Abdurrasid dilahirkan di Bangkalan pada tahun 1778 dan dibesarkan dalam lingkungan Kesultanan. Setelah cukup dewasa, ia dididik ilmu keprajuritan dan ilmu tata negara sebagaimana layaknya para putera raja (Sultan) .
Sesuai kebiasaan masyarakat pada saat itu, Abdurrasid juga mencari ilmu-ilmu kebatinan dan kanuragan. Berguru pada orang-orang ”pandai”, bertapa di gua-gua, di hutan-hutan dan di gunung adalah pekerjaannya sehari-hari. Hal ini untuk meningkatkan pertahanan diri dalam menghadapi ancaman, baik secara fisik maupun mistik yang saat itu masih sangat dipercayai. Lebih-lebih pada jaman itu sering terjadi pertikaian dan peperangan antar kelompok atau kerajaan akibat ulah pemerintah Belanda yang melakukan taktik ”adu domba” .